Selasa, 27 September 2011

Pengertian dari .TAR, .targz, .tarbz, .tarbz2 dan .deb Pada LINUX


Pengertian dari .TAR, .targz, .tarbz, .tarbz2 dan .deb Pada Ubuntu
Pengertian tar disini bukanlah tar yang ada didalam sebantang rokok. Tapi, tar ini adalah suatu ekstensi yang ada di sebuah Operasi Sistem LINUX.

Tar meruoakan utility yang dikembangkan untuk mempermudah pengguna LINUX membackup dan mengarsipkan file serta memadatkannya untuk kebutuhan pengyimpanan lebih lanjut. Utility ini hamper ada di semua distribusi LINUX dan sering dimanfaatkan untuk mematenkan software tang berupa source code. Hasil dari utiliti ini disebut tarball.

Targz adalah salah satu file tarball tang dimana proses pengkompresan datanya menggunakan tar dan gzip.

Tarbz adalah arsip yang dikomprasi bzip.

Tarbz2 adalah salah satu file tarball yang dimana proses pengkompresan datanya menggunakan tar dan bunzip2.

Deb adalah ekstensi dari debian software pack age. Deb merupakan merupakan bagian dari Debian. Deb sebenarnya dari nama Debian yaitu pacar yang sekarang mantan istri dari penemu debian, Ian Murdock. Debian pack ages juga digunakan dalam pendistribusian debian seperti Ubuntu dan lain-lain. Debian pack ages merupakan standar dari UNIX pack ages. Program yang menghandell adalah dpkg.

Cara Installasi
Perintah umum yang digunakan untuk mengekstrak file targz dan tarbz2 :
-           Tar –zxpf *.tar.gz
-          -z = memberitahukan bahwa arsip tersebut dikompresi.
-          -x = memberitahukan untuk mengekstrak file pada arsip.
-          -p = mengatur permission terhadap file yang telah diekstrak.
-          -f = memberitahukan bahwa argument terakhir adalah nama file.
Permintaan Umum Pada Saat Penginstallan
# /configure       = Akan mengkonfirmasi software untuk mematikan bahwa system memiliki libraries yang   dibutukan agar kompilasi yang akan dilakukan dapat berhasil.
# make              = Akan mengkompile semua “source file” menjadi file binary yang dapat di eksekusi.
# make install    = Akan mengistall file binary dan file pendukung lainnya ke tempat yang telah di tentukan.
Perintah Lain
# make dipend
# strip
# choun

Jumat, 09 September 2011

pengalamatan IP address

1. Overview
Pengalamatan bertujuan bagaimana supaya data yang dikirim sampai pada mesin yang sesuai (mesin tujuan) dan bagaimana hal tersebut dapat dilakukan oleh operator dengan mudah. Untuk itu maka data dari suatu host (komputer) harus dilewatkan ke jaringan menuju host tujuan, dan dalam komputer tersebut data akan disampaikan ke user atau proses yang sesuai. TCP/IP menggunakan tiga skema untuk tugas ini :
1. Addressing
IP address yang mengidentifikasikan secara unik setiap host di jaringan, sehingga dapat menjamin data dikirim ke alamat yang benar.
2. Routing
Pengaturan gateway untuk mengirim data ke jaringan dimana host tujuan berada.
3. Multiplexing
Pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data pada modul software yang benar di dalam host.
Masing-masing skema penting untuk pengiriman data antar dua aplikasi yang bekerjasama dalam jaringan TCP/IP.
IP address berupa bilangan biner 32 bit dan ditulis sebagai 4 urutan bilangan desimal yang dipisahkan dengan tanda titik. Format penulisan IP adalah : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx, dengan x adalah bilangan biner 0 atau 1. Dalam implementasinya IP address ditulis dalam bilangan desimal dengan bobot antara 0 – 255 (nilai desimal mungkin untuk 1 byte). IP address terdiri dari bagian jaringan dan bagian host, tapi format dari bagian-bagian ini tidak sama untuk setiap IP address.
Jumlah bit alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan, dan bilangan yang digunakan untuk mengidentifikasi host berbeda-beda tergantung kelas alamat yang digunakan. Ada tiga kelas alamat utama, yaitu kelas A, kelas B, dan kelas C. Dengan memeriksa beberapa bit pertama dari suatu alamat , software IP bisa dengan cepat membedakan kelas address dan strukturnya. Contoh kelas IP address dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Berikut ini diberikan aturan yang membedakan kelas IP address :
a. IP Address kelas A :
bit pertama dari IP address adalah 0
jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 0 – 127
hanya ada kurang dari 128 jaringan kelas A
setiap jaringan kelas A bisa mempunyai jutaan host
b. IP Address kelas B :
bit pertama dari IP address adalah 10
jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 128 – 191
terdapat ribuan jaringan kelas B
setiap jaringan kelas B bisa mempunyai ribuan host
c. IP Address kelas C :
bit pertama dari IP address adalah 110
jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya 192 – 223
terdapat jutaan jaringan kelas C
setiap jaringan kelas C hanya mempunyai kurang dari 254 host
d. IP Address kelas D :
bit pertama dari IP address adalah 111
nomor jaringan dengan IP yang byte pertamanya lebih dari 223
merupakan address yang dialokasikan untuk kepentingan khusus
Tidak semua alamat jaringan dan alamat host dapat digunakan. Misalnya kita telah membicarakan bahwa alamat dengan desimal pertama lebih dari 233 dialokasikan untuk kepentingan khusus. Dua alamat kelas A, 0 dan 127, juga dialokasikan untuk kepentingan khusus. Jaringan 0 menunjukkan route default (digunakan untuk menyederhanakan aplikasi jaringan dengan membiarkan host lokal dialamatkan dengan cara yang sama seperti remote-host digunakan ketika mengkonfigurasi host) dan jaringan 127 sebagai loopback-address. Selain itu juga ada beberapa alamat host yang disediakan untuk kepentingan khusus ini, misalnya 0 dan 255 dalam semua kelas jaringan. Sebuah IP address dengan semua bit hostnya 0 menunjukkan jaringannya sendiri, misalnya 26.0.0.0 menunjukkan jaringan 26 dan 128.66.0.0 menunjukkan jaringan 128.66. Alamat dalam bentuk ini digunakan dalam tabel routing untuk menunjukkan seluruh jaringan. IP address dengan semua bit host diset satu adalah broadcast address. Suatu alamat broadcast digunakan untuk alamat setiap host dalam jaringan secara simultan. Alamat broadcast untuk jaringan 128.66 adalah 128.66.255.255.
2. Supernetting
Ada dua masalah yang saling berkaitan, antara pemberian suatu kelas alamat pada suatu lembaga. Pertama kelas alamat yang diberikan lebih kecil daripada jumlah host yang akan dihubungkan. Dan yang kedua sebaliknya, kelas alamat yang lebih besar dari host yang akan saling dihubungkan. Supernetting berkaitan dengan metode untuk memanipulasi alokasi alamat yang terbatas sedemikian sehingga semua host yang tersedia dapat dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah menggunakan bit mask alamat asal untuk membuat jaringan yang lebih besar.
3. Subnetting
Masalah kedua yang berkaitan dengan bagaimana membuat suatu alokasi alamat lebih efisien, bila ternyata host yang akan kita hubungkan ke jaringan lebih kecil daripada alokasi alamat yang kita punyai. Yang jelas dengan menggunakan metoda subnetting, bit host IP address direduksi untuk subnet ini. Sebagai contoh, subnet mask diasosiasikan dengan alamat kelas B standart adalah 255.255.0.0. Subnet mask digunakan dengan memperluas bagian jaringan dari suatu alamat kelas B dengan byte tambahan. Misalnya sub mask 255.255.255.0 berarti dua byte pertama mendefinisikan jaringan kelas B, byte ketiga menunjukkan alamat subnet, dan yang keempat baru menunjuk pada host pada subnet yang bersangkutan. Masking yang byte-oriented lebih mudah dibaca dan diartikan, tapi sebenarnya subnet masking bersifat bit-oriented, jadi misalnya seseorang bisa saja membuat sub-mask 255.255.255.192. Tabel 2.1 mengilustrasi efek dari subnet-mask terhadap bermacam-macam alamat jaringan :
IP Address
Subnetmask
Interpretasi
128.66.12.1
255.255.255.0
Host 1 pada subnet 128.66.12.0
130.97.16.132
255.255.255.192
Host 4 pada subnet 130.97.16.128
192.178.16.66
255.255.255.192
Host 2 pada subnet 192.178.16.64
132.90.132.5
255.255.240.0
Host 4.5 pada subnet 132.90.128.0
18.20.16.91
255.255.0.0
Host 16.91 pada subnet 18.20.0.0
Tabel Efek Subnet Mask Terhadap IP Address


sumber :  c3r1t4w4hy03.wordpress.com

Metode Akses Jaringan


Metode Akses jaringan

Metode Akses Jaringan Suatu jaringan dalam LAN dapat digunakan oleh suatu simpul untuk berhubungan dengan simpul lain. Jaringan untuk menghubungkan antara simpul yang satu dengan yang lain dinamakan metode akses. Ada beberapa metode akses ayng digunakan dalam jaringan, antara lain :

CSMA/CD
metode akses CSMA/CS (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection) mempunyai cara kerja sebagai berikut. semua simpul dalam jaringan yang hendak berhubungan dengan simpul lain saling berlomba untuk mendapatkan saluran yang dikehendaki. Tiap-tiap simpul akan memantau jaringan apakah ada atau tidaknya suatu transmisi yang dilakukan simpul lain dalam jaringan. Bila ada simpul lain yang sedang menggunakan jaringan berupa pengiriman data atau yang lain, simpul lain akan menunda keinginan untuk menggunakan jaringan sampai simpul yang sedang menggunakan jaringan selesai.

Apabila terdapat dua atau lebih dari simpul menggunakan jaringan, akan terjadi gangguan (collision) pada informasi dan pengiriman informasi tersebut akan diulang kembali. Demikian seterusnya, sampai saluran yang dikehendaki didapatkan. Metode akses ini menjadi standar dari IEEE (Institute for Electrical and Electronic Engineers) 02.3.

Token Bus
Metode akses token bus mempunyai cara kerja sebagai berikut: Dalam pengiriman data dalam token bus akan ditentukan hak pengiriman informasi dengan cara memberitahukan secara khusus hak ini kepada simpul yang bersangkutan. Hak pengiriman data akan ditentukan menurut urutan tertentu dari satu simpul kesimpul lain, dan untuk memberitahukan kepada simpul tersebut digunakan sebuah "token". Setiap simpul akan memegang token tersebut untuk jangka waktu tertentu.

Apabila simpul sudah menggunakan token dan tidak mempunyai informasi untuk dikirimkan, simpul tersebut harus mengirimkan token ke simpul berikutnya. Metode akses ini menjadi standar dari IEEEE 802.4.

Token Ring
Metode akses token ring mempunyai cara kerja sebagai berikut: Metode akses dengan token ring hampir sama dengan cara token bus, namun dalam metode akses dengan cara token ring dilakukan dengan mengedarkan token ke suatu simpul di dalam jaringan ring. Setiap pusat akan memeriksa apakah ada data yang ditujukan kepadanya atau tidak.

Bila ada data yang dikirimkan, ia akan mengambil data tersebut dan mengirimkan ke simpul berikutnya. Demikian pula bila ia akan mengirimkan data, datanya akan dimasukkan ke dalam token. Metode akses ini menjadi standar dari IEEE 802.5.

TDMA
Metode akses TDMA (Time Division Multiple Access) mempunyai cara kerja sebagai berikut: Tiap-tiap simpul akan diberikan waktu secara bergiliran untuk melakukan transmisi dara secara berurutan. Waktu pengiriman akan diberikan oleh master simpul dan semua simpul akan mensinkronkan waktu pengiriman berdasarkan pewaktu (timing) dari master.

Bila tiap simpul yang mendapatkan giliran mengirimkan data, waktu giliran tidak terpakai. Apabila hal ini terjadi, simpul dapat meminta waktu kepada master untuk mengirimkan data. Master akan memberikan waktu giliran pengiriman data tersebut kepada simpul, dan simpul tersebut harus menunggu giliran waktunya tiba.

Polling
Metode akses polling mempunyai cara kerja sebagai berikut : Salah satu simpul akan menjadi master, dan simpul master akan dihubungkan ke simpul lain untuk memberikan transmisi. Simpul yang mengirimkan data ke master untuk dilanjutkan pengiriman ke simpul tujuan. Bila informasi yang dikirim ditujukan ke master, master akan menyimpannya. Polling akan dilanjutkan ke simpul lain dan begitu seterusnya.